Kamis, 22 April 2010

Businnes Ethic

1. Pengertian Moral, etiket, legal. Dan sebutkan perbedaannya berdasarkan pelanggaran dari setiap istilah (dihubungkan dengan kasus pencurian, kalau pencurian tersebut untuk memberikan anaknya yang kelaparan)
Etiket adalah suatu tatakrama pergaulan pada komunitas dan situasi tertentu yang disepakati bersama. Misalnya cara makan yang baik, cara berjalan yang baik, dan sebagainya. Etiket itu bisa jadi bagian dari etika.
Moral (Moralitas) adalah sistem nilai mengenai bagaimana manusia harus hidup secara baik sebagai manusia. Tujuan untuk memberikan kepada manusia aturan atau petunjuk konkret bagaimana manusia harus hidup, bagaimana ia harus bertindak dalam hidup manusia sebagai manusia yang baik dan bagaimana ia harus menghindari perilaku-perilaku yang tidak baik. Misalnya menjalankan peraturan yang berlaku dengan baik.
Legal adalah
2. Membedakan teori Deontologi, utilitarianism, dan virtue (dihubungkan dengan kasus apakan seseorang yang datang pagi ke kantor sudah benar secara dentologi, lalu dibandingkan)
Dentologi : teori ini menekankan pada pelaksanaan kewajiban. Suatu perbuatan baik jika didasari atas pelaksanaan kewajiban, jadi selama melakukan kewajiban berarti telah melakukan kebaikan. Dentologi tidak terpasak pada konsekuensi perbuatan, dengan kata lain dentologi melakukan terlebih dahulu tanpa memikirkan akibatnya.
Utilirarianism adalah paham atau aliran dalam filsafat moral yang menekankan prinsip manfaat atau kegunaan (the principle of utility) sebagai prinsip moral yang paling dasar. Etika utilirarianisme menganggap bahwa sesuatu itu dapat dijadikan sebagai norma moral kalau sesuatu itu berguna. Kegunaan atas manfaat suatu tindakan menjadi ukuran normatif.
- Kritis: berpandangan bahwa kita tidak bisa begitu saja menerima norma moral yang ada (mempertanyakannya)
- Rasional : tidak menerima saja norma moral yang ada (mempertanyakan suatu tindakan apakah berguana atau tidak)
- Teleologis : sutu tindakan itu diangaap baik kalau dari tujuannya (tindakan itu mempunyai tujuan dalam dirinya sehingga dapat dipandang baik)
- Universalis : semboyan yang terkenal adalah suatu itu dianggap baik kalau dia memberi kegunaan yang besar bagi banyak orang.
2 macam teori utiliatarianisme
tindakan (suatu tindakan itu dianggap baik jika tindakan itu membawa akibat yang menguntungkan)
peraturan (suatu dipandang baik kalau ia berguna dan tidak melanggar peraturan yang ada)
virtue : merupakan suatu pendekatan pada etika yang menekankan karakter agen moral, bukan aturan atau konsekuensi, sebagai elemen kunci dari pemikiran etis. Hal ini bertentangan dengan konsekuensialisme, yang memegang bahwa konsekuensi dari suatu bentuk tindakan tertentu dasar bagi penilaian moral tentang tindakan yang berlaku, dan tata susila, yang berasal dari kebenaran atau kesalahan karakter dari tindakan itu sendiri dan bukan hasil. Perbedaan antara tiga pendekatan untuk moralitas lebih cenderung untuk berbohong dengan cara dilema moral mendekati daripada mencapai kesimpulan moral. Sebagai contoh, konsekuensialis mungkin berpendapat bahwa berbohong adalah salah karena konsekuensi negatif yang dihasilkan oleh berbohong - meskipun konsekuensialis mungkin mengizinkan bahwa konsekuensi mendatang tertentu mungkin membuat berbohong diterima. deontologist Sebuah mungkin berpendapat bahwa berbohong itu selalu salah, meskipun ada "potensi yang baik" yang mungkin berasal dari berbohong. Seorang pakar etika kebajikan, bagaimanapun, akan fokus kurang pada berbaring di atas setiap kasus tertentu dan bukan mempertimbangkan apa keputusan untuk berbohong atau tidak berbohong katakan tentang seseorang karakter dan perilaku moral.
3. Pendapat Adam smith tentang absolute advantage, bandingkan dengan exclusive advantage dan comparative advantage.
Adam Smith
Absolute advantage:
Absolute advantage theory asserts that a nation benefits from manufacturing more output than others since it is in the possession of a particular resource or commodity. This particular resource can also be a certain method or knowledge that increases the production efficiency, and thus reduces the relative need to resources
Comparative advantage:
Comparative advantage theory is an international trade theory. It asserts that individuals or nations trade because they have superior productivity in particular industries, and that they should produce and export goods for which they possess a comparative advantage and import others which other nations possess a comparative advantage for.
Governments may attempt to counter comparative advantage by erecting trade barriers, allowing young, uncompetitive, industries enough time to become established.
Absolute keuntungan:
teori keuntungan absolut menegaskan bahwa manfaat suatu negara dari manufaktur output lebih dari yang lain karena dalam kepemilikan sumber daya tertentu atau komoditas. Ini sumber daya tertentu dapat juga menjadi metode tertentu atau pengetahuan yang meningkatkan efisiensi produksi, dan dengan demikian mengurangi kebutuhan sumber daya relatif terhadap
Perbandingan keuntungan:
teori keuntungan komparatif adalah teori perdagangan internasional. Hal ini menegaskan bahwa individu atau negara perdagangan karena mereka memiliki produktivitas tinggi di industri tertentu, dan bahwa mereka harus memproduksi dan mengekspor barang yang mereka memiliki keunggulan komparatif dan lain-lain negara lain impor yang memiliki keunggulan komparatif untuk.
Pemerintah akan berusaha untuk melawan keunggulan komparatif dengan mendirikan hambatan perdagangan, yang memungkinkan muda, tidak kompetitif, industri waktu yang cukup untuk menjadi mapan.
David Ricard
Comparative advantage:
The ability of a party (an individual, a firm, or a country) to produce a particular good or service at a lower opportunity cost than another party. It is the ability to produce a product most efficiently given all the other products that could be produced.
Perbandingan keuntungan:
Kemampuan pesta (individu, perusahaan, atau negara) untuk menghasilkan barang atau jasa tertentu dengan biaya kesempatan yang lebih rendah daripada pihak lain. Ini adalah kemampuan untuk memproduksi produk yang paling efisien diberikan semua produk lain yang bisa diproduksi.
John Stuart Mill
Utilitarian  Pemerintah harus memberikan kebebasan kepada rakyatnya.
The utilitarian candidate is the principle of utility, which holds that “actions are right in proportion as they tend to promote happiness; wrong as they tend to produce the reverse of happiness. By happiness is intended pleasure and the absence of pain; by unhappiness, pain and the privation of pleasure.”
Utilitarian  Pemerintah harus memberikan kebebasan kepada rakyatnya.
Calon utilitarian adalah prinsip utilitas, yang menyatakan bahwa "tindakan benar dalam proporsi mereka cenderung mempromosikan kebahagiaan; salah karena mereka cenderung menghasilkan kebalikan dari kebahagiaan. Dengan kebahagiaan dimaksudkan kenikmatan dan tidak adanya rasa sakit; oleh ketidakbahagiaan, rasa sakit dan kekurangan dari kesenangan. "
Agency Theory
Agency theory, developed in the 1970s, focuses on the way the central management of a firm manages its relations and enters into contractual arrangements with its divisional managers.
The conditions under which subordinate agents work with corporate managers may directly influence the behavior of the firm.
Issues such as remuneration, accounting techniques or risk-taking are among the major concerns of both parties in this relationship.
Badan teori, yang dikembangkan pada tahun 1970, berfokus pada cara pengelolaan pusat dari suatu perusahaan mengelola hubungan dan masuk ke dalam pengaturan kontrak dengan manajer divisi perusahaan.
Kondisi di mana bawahan agen bekerja dengan manajer perusahaan secara langsung dapat mempengaruhi perilaku perusahaan.
Isu-isu seperti remunerasi, teknik akuntansi atau mengambil risiko termasuk di antara keprihatinan utama dari kedua belah pihak dalam hubungan ini.

4. Analisis apakah mencuri boleh atau tidak, sesuai dengan tekanan yang diterima oleh seseorang
5. Principle agent theory
Teori agensi mengasumsikan bahwa semua individu bertindak atas kepentingan mereka sendiri. Pemegang saham sebagai principal diasumsikan hanya tertarik kepada hasil keuangan yang bertambah atau investasi mereka di dalam perusahaan. Sedang para agen disumsikan menerima kepuasan berupa kompensasi keuangan dan syarat-syarat yang menyertai dalam hubungan tersebut.
Karena perbedaan kepentingan ini masing-masing pihak berusaha memperbesar keuntungan bagi diri sendiri. Principal menginginkan pengembalian yang sebesar-besarnya dan secepatnya atas investasi yang salah satunya dicerminkan dengan kenaikan porsi deviden dari tiap saham yang dimiliki. Agen menginginkan kepentingannya diakomodir dengan pemberian kompensasi/bonus/insentif/remunerasi yang “memadai” dan sebesar2nya atas kinerjanya. Principal menilai prestasi Agen berdasarkan kemampuannya memperbesar laba untuk dialokasikan pada pembagian deviden. Makin tinggi laba, harga saham dan makin besar deviden, maka Agen dianggap berhasil/berkinerja baik sehingga layak mendapat insentif yang tinggi.
Sebaliknya Agen pun memenuhi tuntutan Principal agar mendapatkan kompensasi yang tinggi. Sehingga bila tidak ada pengawasan yang memadai maka sang Agen dapat memainkan beberapa kondisi perusahan agar seolah-olah target tercapai. Permainan tersebut bisa atas prakarsa dari Principal ataupun inisiatif Agen sendiri. Maka terjadilah Creative Accounting yang menyalahi aturan, misal: adanya piutang yang tidak mungkin tertagih yang tidak dihapuskan; Capitalisasi expense yang tidak semestinya; Pengakuan penjualan yang tidak semestinya; yang kesemuanya berdampak pada besarnya nilai aktiva dalam Neraca yang “mempercantik” laporan keuangan walaupun bukan nilai yang sebenarnya. Atau bisa juga dengan melakukan income smoothing (membagi keuntungan ke periode lain) agar setiap tahun kelihatan perusahaan meraih keuntungan, padahal kenyataannya merugi atau laba turun.
Salah satu hipotesis dalam teori ini adalah bahwa manajemen dalam mengelolah perusahaan cenderung lebih mementingkan kepentingan pribadinya daripada meningkatkan nilai perusahaan.
Masalah principal-agent muncul di dalam perusahaan saat kepemilikan dan kontrol dipisahkan dan kepentingan-diri manajer dapat menuntun mereka untuk bertindak lain daripada kepentingan pemegang saham. Masalahnya adalah untuk merancang system pemantauan atau insentif yang akan membuat manajer bertindak untuk kepentingan terbaik bagi para pemegang saham.

6. Kelemahan dari suatu kontrak atau perjanjian
7. Classikal teori dari CSR
Sees a corporation as having a single dimensional entity of profit-making in the short-term (Gaskin 1985; Friedman 1968). Current business views and actions are more consistent with the emergence of an alternative school of thought which maintains that businesses that enjoy enormous power in terms of controlling the bulk of society's resources have responsibilities that must go beyond the economic and regulatory imperatives (Samli 1992; Sen 1997; Bhattacharya and Sen 2004).
Melihat sebuah perusahaan sebagai memiliki dimensi entitas tunggal laba-keputusan dalam jangka pendek (Gaskin 1985; Friedman 1968). dilihat bisnis saat ini dan tindakan yang lebih konsisten dengan munculnya sebuah sekolah alternatif pemikiran yang menyatakan bahwa bisnis yang menikmati kekuatan besar dalam hal mengendalikan sebagian besar sumber daya masyarakat memiliki tanggung jawab yang harus keluar dari imperatif ekonomi dan regulasi (Samli 1992; Sen 1997; Bhattacharya dan Sen 2004).

8. jelaskan jenis perusahaan yang tidak perlu moral, sampai kepada menjadi agent moral...
Kisi2 Bussiness Ethics( dari dosen Michele wiratmoko)
- Apakah seseorang yang datang pagi sudah benar secara deontology?intinya disini melihat case dari sudut pandang deontology,virtue sama utilitarian
- Pengertian Moral, Etiket, Legal? Perbedaannya juga diselingi dengan contoh kasus yang sederhana
- Tokoh2 dalam bussines ethics seperti smith (wealth oh nation), Kahn (Orang sebagai objek) Ricardo (comparative advantage), Michael Porter (competitive advantage), John S ilis (Utillitarianism, membuat peraturan yang menyenangkan orang banyak)
- Mencuri boleh atau tidak? (dilihat dari sudut pandang etika,moral dan legal) misalnya untuk tujuan kebaikan? Atau karena kepepet anaknya sudah kelaparan gimana?
- Apakah Legal benar bisa menyelesaikan masalah??
- Principal Agency Theory & kelemahan suatu kontrak
- CSR(corporate social responsibility) apakah csr sekarang hanya sekedar alat untuk promosi perusahaan??
1. Why value needed in business ?
2. Ethical issue in business
3. Decision making
4. Virtue ethic
5. Knowledge skill ability
6. Customary conventional
7. Relativism
8. Dualism
9. Relativism and corporate governance (thinker)

starting to create her own future life